photo addesign_zpsnrka2dtn.gif

Minggu, 04 Januari 2015

Di dunia ini, ada satu pertunjukan yang benar-benar telah menjadi perhatian seluruh masyarakat dunia. Di dunia ini, ada pertandingan yang seakan-akan telah mnejadi pertandingan semuar orang. Di dunia ini, ada pemandangan yang tidak bisa dilupakan orang begitu saja. Itulah yang disebut dengan sepakbola.Sepakbola yang menjadi perhatian seluruh masyarakat dunia. Sepakbola yang seakan-akan sudah menjadi pertandingan untuk semua orang. Dan sepakbola, yang setiap kejadiannya akan sukar untuk dilupakan orang-orang.
Sepakbola bukanlah sebuah pertandingan yang rumit. Peraturan dasarnya simpel, masukkan bola ke gawang lawan dan gunakan selain kaki. Tanpa tangan, anggota tubuh yang bisa diandalkan tentunya adalah kaki. Karena itulah, otomatis permainan ini disebut sepakbola, atau football dalam bahasa Inggris, atau Soccer dalam Amerika.
Yah, saya rasa semua orang sudah tahu tentang sepakbola, jadi mengapa sekarang harus saya bahas? Hmm, sebenarnya ada hal sangat menarik yang saya dapatkan kala saya melihat permainan sepakbola di televisi. Di dalam pertandingan itu, ada sebuah hal yang sangat unik, bahwa semua pemainsepakbola sulit untuk memakai topeng di lapangan. Tentu saja, topeng yang saya maksud di sini bukanlah topeng secara harfiah.
Topeng yang saya maksud di sini lebih seperti ‘jaim’. Anda tahu ‘jaim’? Ya, ‘jaim’ berarti jaga image. DI lapangan pekerjaan yang lain, banyak orang profesional yang bisa jaga image setiap kali bekerja. Mereka mengenakan topeng dalam rangkaian kata-kata manis nan cerdasnya. Sebut saja jika seorang artis sudah lama tidak keluar di televisi, kemudian ditanyai oleh orang lain di berita gosip atau di acara talkshow, apakah jawabannya? Kemungkinan besar akan seperti ini, “Ya bukannya gak laku sih mas, tapi saya emang lagi sibuk mempersiapkan album berikutnya.”
Kita coba ambil contoh lain, dalam perusahaan kantoran misalnya. Seorang bos dalam mengahadapi persoalan teknis, bisa saja tidak lebih hebat dari bawahannya. Kemudian saat dia minta bantuan bawahannya, dia akan pasang pose seakan-akan sedang menjadi mandor si bawahan tersebut, padahal, bisa jadi sebenarya dia tidak tahu apapun. Dalam perusahaan pun, saat penjualan sedang menurun, perusahaan terancam bangkrut, maka humasnya akan beraksi dan mengatakan tidak ada apa-apa. Kawan, bukankah itu semua adalah topeng? Memang, di ranah pekerjaan seperti itu, ‘jaim’ sangat diperlukan. Untuk menjaga agar harga saham tidak turun, atau agar fans dan produser tidak melupakannya begitu saja. Namun tetap saja, yang seperti itu lebih pantas disebut topeng.
Lalu bagaimana dengan sepakbola? Hmm, saya rasa anda semua tahu, bahwa di dalam sepakbola, semuanya tidak bisa disembunyikan. Tidak ada pemain hebat yang bermain bagus sambil pasang wajah cool dan berjalan santai seolah-olah dia baru mengeluarkan 50% tenaganya. Di setiap pertandingan, jika seorang pemain tidak mau berlari dengan kekuatan penuh, maka dia tidak akan bisa bersaing dengan lainnya. Karena itulah, bahkan Messi pun pasti mengeluarkan segenap kemampuan walaupun lawan yang dihadapi adalah persis Solo misalnya.
Selain hal tersebut, sepakbola juga menjanjikan kejujuran dalam hal emosi. Tidak ada pemain yang bisa bertingkah sok sabar dalam sebuah pertandingan. Temperamen aslinya akan selalu keluar saat dia merasa wasit tidak adil atau lawan bermain curang. Dalam kondisi lelah penuh keringat dan menima penuh tekanan dari fans dan petinggi klub, apapun yang tidak sesuai bisa menjadi sasaran emosi. Yah, setidaknya kita melihat banyak kasus pemukulan wasit, ataupun perkelahian antar pemain. Sebenarnya, semua itu lumrah dalamsepakbola.
Pertanyaannya sekarang, mampukah kita mengaplikasikan sepakbola itu dalam kehdupan nyata kita? Menjadi pribadi yang selalu bekerja keras dalam setiap kesempatan, namun juga jujur…

0 komentar :

Posting Komentar